Minggu, 02 Oktober 2011

Penelitian Lintas Budaya

1.Apa yang dimaksud penelitian lintas budaya ?
•Cabang psikologi yang melihat bagaimana faktor-faktor budaya mempengaruhi perilaku manusia. Asosiasi Internasional Lintas-Budaya Psikologi ( IACCP ). Didirikan pada tahun 1972, dan ini cabang psikologi terus tumbuh dan berkembang sejak saat itu. Hari ini peningkatan jumlah psikolog menyelidiki bagaimana perilaku berbeda diantara berbagi budaya di seluruh dunia. Budaya mengacu pada banyak karakteristik dari sekelompok orang, termasuk sikap, perilaku, adat istiadat dan nilai-nilai yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya ( Matsumoto, 2000 ). Budaya seluruh dunia berbagi banyak kesamaan tetatapi ditandai oleh perbedaan cukup besar.
•Contoh : Sementara orang-orang dari semua budaya pengalaman kebahagiaan, bagaimana perasaan ini diungkapkan bervariasi dari satu budaya ke yang berikutnya.

2.Apa Hubungannya Lintas budaya dengan Ilmu lain (contoh, antropologi, sosial, dll. berikan contohnya juga).
a.Antopologi dalam definisi berarti mencakup hampir keseluruhan dimensi kehidupan manusia. Asalkan sesuatu yang dilakukan manusia memerlukan belajar maka hal itu bisa dikategorikan sebagai budaya. Hanya sebagian kecil dimensi manusia yang tidak dicakup dalam konsep budaya, yakni yang terkait dengan insting serta naluri. Hal serupa dikemukakan oleh Van Peursen (1988) yang menyatakan kebudayaan sebagai proses belajar yang besar.
•Contoh :sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup dan sistem teknologi dan peralatan.
b.Sosiologi kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau individu.
•Contoh : kebudayaan hindu budha adanya kontak dagang antara indonesia dengan india maka mengakibatkan adanya kontak budaya yang menghasilkan bentuk-bentuk akulturasi kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kebudayaan sendiri.
c.Psikolgi klinis telah menerapkan prinsi-prinsip psikologi lintas budaya
•Contohnya : dalam hal psikoterapi dan konseling
d.Sosial : Kebijaksanaan diterima masyarakat berbasis pertanian tradisional memiliki budaya kolektifitas modern.
•Contoh masyarakat informasi.

3.Seperti apakah Etnosentris dalam psikologi?
•Etnosentris dalam psikologi adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Sebuah konsekuensi normal dari sosialisasi dan enkulturasi. Ketika kita menjadi enculturated, kita belajar bagaimana harus bertindak, bagaimana memahami dan menginterpretasikan bagaimana orang lain bertindak.
•Contoh : ketika terjadi pengusiran terhadap etnis Madura di Kalimantan, banyak etnis Madura di lain tempat mengecam pengusiran itu dan membantu para pengungsi

4.Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui enkulturasi dan sosialisasi?
•Proses dimana kita belajar dan menginternalisasi aturan dan pola perilaku yang dipengaruhi oleh budaya Sosialisasi.
•Contoh : Proses enkulturasi dimana anak - anak muda belajar dan mengadopsi cara-cara dan perilaku budaya mereka.

a.Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya melalui masa remaja?
•KESAMAANNYA
Mendominasi pada pemikiran tentang kepribadian di budaya barat contohnya amerika serikat misalnya aktualisasi diri, kesadaran diri, konsep diri, keyakinan diri, penguatan diri, kritik diri, mementingkan diri sendiri, meragukan diri sendiri (Lonner, 1988).
•PERBEDAANNYA
Dalam budaya bukan barat seperti Negara timur china, jepang dan india. Bersifat kolektivistik ketimbang individualistik (Triandis, 1985, 1994). Individualistik adalah orientasi individu atau diri yang mencakup pemisahan diri dari orang lain sedangkan koletivistik menunjuk pada orientasi kelompok yang mencakup hubungan diri dari orang lain. Orientasi individualistik versus kolektivistik ditemukan sebagai dimensi dasar dari budaya alamiah (Hoftsede, 1980). Contoh Di Jepang sekolah menekankan orientasi kelompok dan keterhubungan dengan orang lain, ketimbang individualisme.

b.kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya melalui perkembangan moral ?
•Perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Cara-cara anak memahami dunia mereka semakin lama menjadi semakin kompleks. Perubahan kognitif ini juga berdampak pada berubahnya pemahaman mereka dalam penilaian moral, penafsiran anak kecil tentang hadiah dan hukuman menuju prinsip-prinsip kebenaran dan kesalahan.

c.kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya melalui konteks sosial dan masyarakat ?
•budaya pun perlu melalui konteks sosial dan masyarakat,karena melewati konteks sosial itulah budaya berkembang.
contohnya : orang Manado menjelaskan budaya ke orang Batak , dan orang Manado itupun memberikan informasi didaerah Batak . Maka terkenal budaya di wilayah Batak

d.kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal konformitas.

e.kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal nilai-nilai

f.kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal individualisme dan kolektifisme

g.kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal kognisi sosial.

h.kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal perilaku gender.

Jumat, 17 Juni 2011

"Stress Menurut Hans Selye"

A. Definisi Stress dan Faktor Individual dan Sosial yang Menjadi Penyebab Stress

Stres menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) menyatakan bahwa stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres. Pada gejala stres, gejala yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik), tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Tidak semua bentuk stres mempunyaikonotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif, hal tersebut dikatakan eustres.

Faktor-faktor stress yaitu ;

a. Faktor sosial.
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stres.
Dukungan sosial mencakup:
Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi;
Dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan
Dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
b. Faktor Individual
Tatkala seseorang menjumpai stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada stresor tersebut yang akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa lamanya (duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya stresor itu (predictability).

B. Tipe-tipe Stress Psikologis

Manusia berespon terhadap stres secara keseluruhan, sehingga kita tidak dapat memisahkan secara sangat tegas bentuk-bentuk stres. Stres biologis, misalnya adanya infeksi bakteri, akan juga berpengaruh terhadap emosi kita. Bisa pula suatu stres psikologis, misalnya kegagalan kerja, sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan fisik. Meski demikian, dapat disebutkan beberapa tipe stres psikologis, yang sering terjadi bersamaan
a. Tekanan
Kita dapat mengalami tekanan dari dalam maupun luar diri, atau keduanya. Ambisi personal bersumber dari dalam, tetapi kadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak di luar diri.
b. Konflik.
Konflik terjadi ketika kita berada di bawah tekanan untuk berespon simultan terhadap dua atau lebih kekuatan-kekuatan yang berlawanan.
- Konflik menjauh-menjauh: individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama tidak disukai. Misalnya seorang pelajar yang sangat malas belajar, tetapi juga enggan mendapat nilai buruk, apalagi sampai tidak naik kelas.
- Konflik mendekat-mendekat. Individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama diinginkannya. Misalnya, ada suatu acara seminar sangat menarik untuk diikuti, tetapi pada saat sama juga ada film sangat menarik untuk ditonton.
- Konflik mendekat-menjauh. Terjadi ketika individu terjerat dalam situasi di mana ia tertarik sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu. Ini adalah bentuk konflik yang paling sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus lebih sulit diselesaikan. Misalnya ketika pasangan berpikir tentang apakah akan segera memiliki anak atau tidak. Memiliki anak sangat diinginkan karena pasangan dapat belajar menjadi orang dewasa yang sungguh-sungguh bertanggungjawab atas makhluk kecil yang sepenuhnya tak berdaya. Di sisi lain, ada tuntutan finansial, waktu, kemungkinan kehadiran anak akan mengganggu relasi suami-istri, dan lain sebagainya.
c. Frustrasi.
Frustrasi terjadi ketika motif atau tujuan kita mengalami hambatan dalam pencapaiannya.
- Bila kita telah berjuang keras dan gagal, kita mengalami frustrasi.
- Bila kita dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, kemudian terhambat untuk melakukan sesuatu (misal jalanan macet) kita juga dapat merasa frustrasi.
- Bila kita sangat memerlukan sesuatu (misalnya lapar dan butuh makanan), dan sesuatu itu tidak dapat diperoleh, kita juga mengalami frustrasi.

C. Mekanisme Pertahanan Diri dan Strategi Coping

1. Menghilangkan stres mekanisme pertahanan, dan penanganan yang berfokus pada masalah
Menurut Lazarus (dalam Santrock, 2003 : 566) penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a. Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif untuk penanganan stres atau coping yang digunakan oleh individu yang menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
b. Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping)adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.

2. Strategi penanganan stres dengan mendekat dan menghindar (Santrock, 2003 : 567) :
a. strategi mendekati (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stres dan usaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapi penyebab stres tersebut atau konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung
b. strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres

Menurut Ebata & Moos, 1994 (dalam Santrock, 2003 : 567) individu yang menggunakan strategi mendekat untuk menghadapi stres adalah remaja yang berusia lebih tua, lebih aktif, menilai stresor utama yang muncul sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dan sebagai suatu tantangan, dan memiliki sumber daya sosial yang dapat digunakan. Sedangkan, individu yang menggunakan strategi menghindar mudah merasa tertekan dan mengalami stres, memiliki stresor yang lebih kronis, dan telah mengalami kejadian-kejadian yang lebih negatif dalam kehidupannya selama tahun sebelumnya.

3. Berpikir positif dan self-efficacy
Menurut Bandura (dalam Santrock, 2003 : 567) self-efficacy adalah sikap optimis yang memberikan perasaan dapat mengendalikan lingkungannya sendiri.

Menurut model realitas kenyataan dan khayalan diri yang dikemukan oleh Baumeister, individu dengan penyesuaian diri yang terbaik seringkali memiliki khayalan tentang diri mereka sendiri yang sedikit di atas rata-rata. Memiliki pendapat yang terlalu dibesar-besarkan mengenai diri sendiri atau berpikir terlalu negatif mengenai diri sendiri dapat mengakibatkan konsekuensi yang negatif. Bagi beberapa orang, melihat segala sesuatu dengan terlalu cermat dapat mengakibatkan merasa tertekan. Secara keseluruhan, dalam kebanyakan situasi, orientasi yang berdasar pada kenyataan atau khayalan yang sedikit di atas rata-rata dapat menjadi yang paling efektif (dalam Santrock, 2003 : 568).

4. Sistem dukungan
Menurut East, Gottlieb, O’Brien, Seiffge-Krenke, Youniss & Smollar (dalam Santrock, 2003 : 568), keterikatan yang dekat dan positif dengan orang lain – terutama dengan keluarga dan teman – secara konsisten ditemukan sebagai pertahanan yang baik terhadap stres.

5. Berbagai strategi penanganan stres
Dalam penanganan stres dapat menggunakan berbagai strategi coping, karena stres juga disebabkan tidak hanya oleh satu faktor, melainkan oleh berbagai faktor (Susman, 1991 dalam Santrock, 2003 : 569).

D. Problem Solving Terhadap Stress
1. Problem Solving
Kita mengalahkan stress dengan cara menyelesaikan problem stressor (hal yang membuat stress itu). Misalnya, kita stress karena menderita suatu penyakit, maka kita menyelesaikan masalah dengan berobat sehingga penyakit kita bisa sembuh. Atau bisa juga dengan mengusahakan agar kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi (bila situasinya sendiri tidak bisa dirubah).

Konsep Maslow dan Fromm

KONSEP MASLOW MENGENAI KESEHATAN MENTAL

A.Hirarki Kebutuhan Manusia

Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “ Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, ,meliputi :
a.Kebutuhan – kebutuhan fisiologis ( the psychological needs )
b.Kebutuhan – kebutuhan rasa aman ( the safety needs / security needs )
c.Kebutuhan rasa cinta dan memiliki ( the love and belongingness needs)
d.Kebutuhan akan penghargaan ( the self – esteem needs )
e.Kebutuhan akan aktualisasi diri ( the self – actualization needs )
Kebutuhan – kebutuhan tersebut dikatakan berhirarki karena kebutuhan yang lebih tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.

B.Kepribadian yang sehat menurut Maslow

Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh karena ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan model kesehantannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekanannya terhadap perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang mengejutkan dengan konsep yang diajukan Dr.Samuel Hahnmann,oerubus pengobatan homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya memepertimbangkan Humanistik,psikologi kekuatan ketiga menajdi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”,transpersonal,transhumant,lebih berpusat pada alam semesta(cosmos) dari pada kebutuhan manusia dan kepentingan manusia.
Jadi menurut saya kesimpulan saya.Psikologi humanistik menurut maslow itu adalah manusia untuk bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan keunikan yang dimiliki setiap individu,baik secara konteks social,budaya dan individunya tersebut.bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaiutu di Kalimantan Selatan(dayak).Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan derinya tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak kuno,Menindik hidungnya dengan tulang tulang hewan yang sudah mati,dsb.Namun tidak hanya dari segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita juga bias melihat kemampuan individu dalam pengalaman-pengalaman mistik/spritualnya dan Maslow berpendapat bahwa "dunia spiritual dan dunia yang terhubung,merupakan satu kesatuan yang kuat”.Mungkin ini semua di karenakan “identifikasi dengan spesies manusia yang bertambah dan bekurang dan adanya perubahan nilai dan struktur yang terjadi di masyarakat yang semakin demokratis”.Dan perkembangan transpersonal dan transhumant itu akan menawarkan secara sangat baik bagi kepuasan nyata,kegunaan,kepuasan yang efektif tentang “idelaisme yang frustasi”

C.Perbedaan Meta needs dengan Deficiency needs

1.Deficiency needs):
a.Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa lapar, haus, oksigen, dan seks.
b.Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhan akan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
c.Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
d.Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
a.Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
b.Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
c.Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
d.Dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
e.Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.

2.Meta needs :
a.Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
b.Meta needs tidak bersifat hirarkhis.
c.Meta needs merupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
d.Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang mengalami metapatologi.
Metapatologi Meta needs diantaranya :
a.Kebenaran
b.Kebaikan
c.Keindahan
d.Kesatuan
e.Transendensi-dikotomi
f.Penuh energy
g.Keunikan individualitas
h.Kesempurnaan
i.Keperluan
j.Penyelesaian, penghabisan
k.KeadilanKesederhanaan
l.Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapanperhatian pada dunia
m.Kesanggupan untuk berdiri sendiriPenuh arti

D.Ciri - ciri actualized people

1.Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
2.Menerima dirinya sendiri , orang lain dan alam
3.Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
4.Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berpusat pada masalah
5.Mempunyai kebutuhan akan privasi
6.Memiliki kemandirian
7.Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru
8.Mengalami pengalaman –pengalaman puncak
9.Memiliki ketertarikan social
10.Memiliki hubungan interpersonal yang kuat
11.Memiliki sikap demokratis
12.Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan
13.Memiliki rasa humor yang filosofis
14.Mempunyai kreativitas
15.Tidak mengikuti enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.


Konsep Fromm mengenai Kesehatan Mental

A.Pengertian dasar teori Fromm

Asumsi dasar Fromm adalah bahwa Kepribadian Individu dapat dimengerti hanya dengan memahami sejarah manusia. “ Diskusi mengenai keadaan manusia harus mendahulukan fakta bahwa kepribadian dan psikologi harus didasari oleh konsep antropologis dan filosofis akan keberadaan manusia.
Fromm percaya bahwa manusia , tidak seperti binatang lainnya , telah “tercerai berai “ dari kesatuan prasejarahnya dengan alam. Mereka tidak memiliki insting kuat untuk beradaptasi dengan dunia yang berubah, melainkan mereka telah memperoleh kemampuan bernalar keadaan yang disebut Fromm sebagai dilemma manusia . Manusia mengalami dilema dasar ini karena mereka telah terpisah dengan alam, namun memiliki kemampuan untuk menyadari bahwa diri mereka telah menjadi makhluk yang terasing. Oleh karenanya , kemampuan bernalar manusia adalah anugerah dan juga kutukan. Disatu sisi, kemampuan ini membiarkan manusia bertahan , namun disisi lain hal ini memaksa manusia berusaha untuk menyelesaikan dikotomi eksistensial “ karena hal ini berakar dari keberadaan manusia. Manusia tidak dapat menghapuskan dikotomi eksistensial ini. Mereka hanya bisa bereaksi terhadap dikotomi ini tergantung pada kultur dan kepribadian masing – masing individu.

B.Kepribadian yang sehat menurut Fromm

Orang yang sehat secara Psikologis memperoleh sindrom pertumbuhan , yang mencakup :
1.Kebebasan positif atau aktivitas spontan dari kepribadian yang utuh dan erintegrasi
2.Biofilia atau cinta berhasrat akan khidupan
3.Cinta akan sesama
Akan tetapi, oranglain hidup secara nonproduktif dan memperoleh sesuatu dengan menerima segala sesuatu secara pasif , mengekspoitasi orang lain, menimbun sesuatu dan memasarkan atau menukarkan sesuatu, termasuk diri mereka sendiri.

C.Ciri – ciri kepribadian sehat

Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.

D.Perkembangan kepribadian self

Self merupakan konsep pokok dari teori kepribadian Rogers, yang intinya adalah :
1.terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu
2.bersifat integral dan konsisten
3.menganggap pengalaman yang tak sesuai dengan struktur self sebagai ancama
4.dapat berubah karena kematangan dan belajar.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi Self, yaitu:
a.Kesadaran : Tanpa adanya kesadaran, maka konsep diri dan diri ideal tidak akan ada. Ada 3 tingkat kesadaran diantaranya :
1.Pengalaman yang dirasakan dibawah ambang sadar akan ditolak atau disangkal.
2.Pengalaman yang dapat diaktualisasikan secara simbolis akan secara langsung diakui oleh struktur diri.
3.Pengalaman yang dirasakan dalam bentuk distorsi. Jika pengalaman yang dirasakan tidak sesuai dengan diri (self), maka dibentuk kembali dan didistorsikan sehingga dapat diasimilasikan oleh konsep diri.
b.Kebutuhan :
1.Pemeliharaan :
Pemeliharaan tubuh organismik dan pemuasannya akan makanan, air, udara, dan keamanan ,sehingga tubuh cenderung ingin untuk statis dan menolak untuk berkembang.
2.Peningkatan diri
Meskipun tubuh menolak untuk berkembang, namun diri juga mempunyai kemampuan untuk belajar dan berubah.
3.Penghargaan positif (positive regard)
Begitu kesadaran muncul, kebutuhan untuk dicintai, disukai, atau diterima oleh orang lain.
4.Penghargaan diri yang positif (positive self-regard)
Berkembangannya kebutuhan akan penghargaan diri (self-regard) sebagai hasil dari pengalaman dengan kepuasan atau frustasi. Diri akan menghindari frustasi dengan mencari kepuasan akan positive self-regard.
5.Stagnasi Psikis
Stagnasi psikis terjadi bila :
•ada ketidak seimbangan antara konsep diri dengan pengalaman yang dirasakan oleh diri organis.
•Ketimpangan yang semakin besar antara konsep diri dengan pengalaman organis membuat seseorang menjadi mudah terkena serangan. Kurang akan kesadaran diri akan membuat seseorang berperilaku tidak logis, bukan hanya untuk orang lain namun juga untuk dirinya.
•Jika kesadaran diri tersebut hilang, maka muncul kegelisahan tanpa sebab dan akan memuncak menjadi ancaman.
Untuk mencegah tidak konsistennya pengalaman organik dengan konsep diri, maka perlu diadakan pertahanan diri dari kegelisahan dan ancaman. Yaitu:
1.Distorsi adalah salah interpretasi pengalaman dengan konsep diri
2.penyangkalan adalah penolakan terhadap pengalaman
Keduanya menjaga konsistensi antara pengalaman dan konsep diri supaya berimbang.

E.Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu

•Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
•Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.

F.ciri – ciri orang yang berfungsi sepenuhnya

a. Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalamandengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akanmengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatif.
b. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannyasehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderungmenyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c.Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan - paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.

Minggu, 15 Mei 2011

Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja
Tugas kesehatan mental

Kelas :2PA04

Nama :
Kidung Kinanti
Kiken Kresna
Kurnia Ayu Rahmasari
Meltri elia juliana Hutahaean
Michael Bellefroid Hariandja
Mucthar Mauludi
Okki Alfias
Petrus Namora S
Putri Susan
Putri Andriyani
Putri Yuli Astuti
Rosa eva Fina Simnajuntak
Sayyidina Suci

I. Kepuasan Kerja

A. Definisi/pengertian dari kepuasan kerja

Ada beberapa pendapat mengenai kepuasan kerja ,yaitu :
• Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja

• Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.

• Handoko : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

• Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

5 aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self),
Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
2. Atasan(Supervision),
atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
3. Teman sekerja (Workers)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
4. Promosi(Promotion)
Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
5. Gaji/Upah(Pay)
Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja

II. PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN

A. FUNGSI persediaan (inventory):

1. Memberikan suatu stock barang-barang agar dapat memenuhi permintaanyg diantisipasi akan timbul dari konsumen;
2. Memasangkan produksi dengan distribusi: missal permintaan besar hanya pada musim panas, maka perusahaan akan membentuk stock yg banyak pada musin dingin;
3. Mengambil keuntungan dari potongan jumlah, pembelian dlm jumlah yg besar akan substansial mengurangi biaya produk;
4. Melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga;
5. Menghindari dari kekurangan stock yg dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasaokan, masalah mutu atau pengiriman yg tidak tepat;
6. Menjaga agar operasi dapat berlangsung dg baik dg menggunakan b”arang dalam proses” dalam persediaannya

B. PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN DEPENDEN

MRP (Material Requirements Planning)= perencanaan kebutuhan bahan baku. MRP lebih baik diterapkan di manufaktur produk dependen sedang teknik teknik statistic seperti EOQ lebih baik diterapkan untuk produk yg permintaannya independen
Permintaan produk bersifat depnden berarti permintaan satu produk berkaitan dg permintaan untuk produk lainnya. Contoh: Permintaan pembuat mobil untuk ban dan radiator TERGANTUNG produksi mobil itu sendiri. Ban dan mobil-dependen sedang Mobil- Independen.

C.Biaya dalam Persediaan

Terdapat lima kategori biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan, yaitu:
1. Biaya pemesanan (ordering cost)
Biaya Pemesanan
merupakan biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan atau barang dari luar. Biaya pemesanan dapat berupa: biaya penulisan pesanan, biaya proses pesan, biaya materai/perangko, biaya faktur, biaya pengetesan, biaya pengawasan, dan biaya transportasi. Sifat biaya pemesanan ini adalah semakin besar frekwensi pembelian maka semakin besar biaya pemesanan yang harus dikeluarkan

2. Biaya penyimpanan (carrying cost)
Komponen utama dari biaya simpan terdiri dari:
a. Biaya modal, meliputi opportunity cost atau biaya modal yang diinvestasikan dalam persediaan, gedung, dan peralatan yang diperlukan untuk mengadakan dan memelihara persediaan.
b. Biaya simpan, meliputi biaya sewa gudang, perawatan dan perbaikan bangunan, listrik, gaji personel keamanan, pajak atas persediaan, pajak dan asuransi peralatan, biaya penyusutan dan perbaikan peralatan. Biaya tersebut ada yang bersifat tetap (fix cost) ada yang variabel, dan ada yang semifix dan semi variabel.
c. Biaya resiko, yang meliputi biaya keusangan, asuransi persediaan, biaya susut secara fisik, dan resiko kehilangan.
Beberapaa komponen biaya penyimpanan secara relatif sangat kecil, tetapi secara total biaya penyimpanan ini cukup besar. Beberapa studi menunjukkan bahwa biaya penyimpanan berkisar 35% dari nilai persediaan. sebagian besar biaya penyimpanan merupakan biaya modal atau oportunity cost.
Sifat biaya penyimpanan adalah semakin besar frekwensi pembelian bahan, semakin kecil biaya penyimpanan.

3. Stock out cost
Biaya Kekurangan Persediaan
Biaya kekurangan persediaan terjadi apabila persediaan tidak tersedia digudang ketika dibutuhkan untuk produksi atau ketika langganan memintanya. Biaya yang dikaitkan dengan stockout meliputi biaya penjualan atau permintaan yang hilang (biaya ini sangat sulit dihitung), biaya yang dikaitkan dengan proses pemesanan kembali seperti biaya ekspedisi khusus, penanganan khusus, biaya penjadwalan kembali produksi, biaya penundaan, dan biaya bahan pengganti.

4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas
Biaya ini terjadi karena perubahan dalam kapasitas produksi. Perubahan kapasitas produksi diperlukan karena perusahaan berusaha untuk memenuhi fluktuasi dalam permintaan. Perubahan kapasitas produksi, menghendaki adanya perubahan dalam persediaan. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas dapat berupa: biaya kerja lembur untuk meningkatkan kapasitas, latihan tenaga kerja baru, dan biaya labor turn over.

5. Biaya bahan atau barang itu sendiri
Merupakan harga yang harus dibayar atas item yang dibeli. Biaya ini akan dipengaruhi oleh besarnya diskon yang diberikan supplier. Oleh karena itu biaya bahan atau barang akan bermanfaat dalam menentukan apakah perusahaan sebaiknya menggunakan harga diskon atau tidak.

III. Menggunakan waktu luang yang positif

Jadi penggunaan waktu luang harus memiliki falsafah agar tercapainya efisiensi dan efektifitas dari kegiatan yang dilakukan di waktu luang itu sendiri. adapun prinsip dalam merencanakan pengisian waktu luang bedasarkan falsafah yaitu :
1. Pengisian waktu luang sebagai suatu totalitas, perlu diperhatikan dan dimanfaatkan sebagai sarana maupun tujuan.
2. Komitmen adalah dasar kebutuhan pengisian waktu luang, bukan tiadanya kerja.
3. Penghayatan pengisian waktu luang lebih nyaman dengan manfaatkan teknologi, tetapi nilai - nilai implisitnya hendaknya tetap humanistik/manusiawi.
4. Model - model kegitatan pengisian waktu luang hendaknya memanfaatkan sejarah dan pengalaman dunia di samping berorientasi pada masa kini dan masa depan.
5. Budaya massa memberi kekuatan tertentu yang perlu diperhitungkan dan dibangun untuk pengisian waktu luang masa depan.
6. Di dasari tujuan kegunaan, bukan dirancang berdasa prioritas isi.
7. Dalam bidang pengisian waktu luang haruslah orang yang memiliki komitmen pada selera mereka sendiri.

Adapun kegunaan dari pengisian waktu luang yaitu:
1. Kesejahteraan jasmani
2. Kesegaran mental dan emosional
3. Menjajagi identitas, kesanggupan, maupun mencicipi kegiatan
4. Mendukung konsep-diri atau harga-diri
5. Sarana belajar dan perkembangan kemampuan
6. Memberikan kompensasi dan mendapatkan keseimbangan
7. Pengisian waktu luang sebagai tujuan akhir

Pengisian waktu luang tidak hanya bermanfaat bagi pelakunya sendiri, tetapi juga mempunyai fungsii dari segi pemenuhan kebutuhan sosial. Fungsi - fungsi tersebut antara lain:
1. Meningkatkan kembali daya kerja sehingga meningkatkan prestasi atau produksi
2. Menambah konsumsi sehingga meningkatkan lapangan kerja
3. Mengurangi kriminalitas dan kenakalan
4. meningkatkan kehidupan bermasyarakat

Dengan mengetahui kegunaan dan falsafah dasar dari penggunaan waktu luang maka diharapkan agar kita dapat mendapatkan hasil positif dari pengisian waktu luang yang efektif dan efisien dengan cara yang efektif dan efisien pula.

Daftar Pustaka : Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Jumat, 25 Maret 2011

Lima Kebutuhan Dasar Menurut Maslow

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kepribadian sehat menurut maslow
Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya. Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.
Maslow mengatakan “saya memepertimbangkan Humanistik,psikologi kekuatan ketiga menajdi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”,transpersonal,transhumant,lebih berpusat pada alam semesta(cosmos) dari pada kebutuhan manusia dan kepentingan manusia.
Jadi menurut saya kesimpulan saya.Psikologi humanistik menurut maslow itu adalah manusia untuk bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan keunikan yang dimiliki setiap individu,baik secara konteks social,budaya dan individunya tersebut.bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaiutu di Kalimantan Selatan(dayak).Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan derinya tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak kuno,Menindik hidungnya dengan tulang tulang hewan yang sudah mati,dsb.

Sindrom Kepribadian
Level 1 Security - InsecuritySub Sindrom
Level 2Kekuatan ± KetundukkanSub-Subsindrom
Level 3Prasangka - EgalitarianismSub-Sub-Subsindrom
Level 4Warna Kulit ± Karakteristik Manusia lebih dalamSub-Sub-Sub-Subsindrom
Level 5Perbedaan Individu ± Persamaan Individu

melalui 2 metode yaitu D dan B realms. D adalahdefisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dan B adalah being, ketikakebutuhan dasar dan motif-motifnya sudah terpenuhi, individu akan mulai fokus pada motivasi, aktualisasi diri danmemperkuat eksistensi dirinya.

Hal-hal yang Mendorong Aktualisasi DiriMaslow tidak mengemukakan teori yang formal tentang perkembangan kepribadian. Dia lebih fokus padaperkembangan aktualisasi diri, ide-idenya tentang bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri dan bagaimanapendidikan dan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dimunculkan di sekolah.
Ciri-ciri orang yang melakukanaktualisasi diri:

-Mereka mampu melihat realitas secara lebihbaik dan efisien.Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
-Berfokus pada masalah.
- Kebutuhan akan privasi dan independensi.
-Berfungsi secara otonom.
- Apresiasi yang senantiasa segar.
-Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yangmendalam
- Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
- Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
-Hubungan antar pribadi.
- Struktur watak demokratis.
- Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
- Kreativitas.
-Resistensi terhadap inkulturasi.


Kel. C. :

menjelaskan konsep fromm mengenai kesehatan mental yg meliputi
1. Pengertian dasar teori fromm
2. Kepribadian yg sehat menurut fromm
3. Ciri - ciri kepribadian sehat
4, Perkembangan kepribadian " self "
5. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu.
6. Ciri ciri orang yang berfungsi sepenuhnya.
pengertian dasar teori Fromm

Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat

Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm.

Kebutuhan dasar manusia menurut eric fromm

Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain

Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif

Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia.

Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia

Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia.

Kepribadian yang sehat menurut Fromm

kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan :

Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:

"Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur."

kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.

Menjadi produktif berarti orang menggunakan semua tenaga dan potensinya. Kata “produktif” mungkin menyesatkan karena kita cenderung memikirkan kata itu dalam pengertian manghasilkan sesuatu seperti barang-barang material, karya-karya seni atau ide-ide. Fromm mengartikan kata itu jauh lebih luas daripada ini. Mungkin berguna kalau memikirkan produktivitas itu sinonim dengan berfungsi sepenuhnya, mengaktualisasikan diri, mencintai, keterbukaan, dan mengalami. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.

Ciri-ciri kepribadian yang sehat

Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.

Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.


Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.

Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.

Perkembangan Kepribadian “self”

Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu. Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentukmelalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.

Peranan Positif Regards dalam kepribadian individu.

Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini ”penghargaan positif” (positive regard).

Posotive regard, adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes dimiliki semua manusia. Setiap anak terdorong untuk mencari posive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima casi sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celan dan kurang mendapat cinta dan casi sayang. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).

Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya

Lima ciri orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):

· Keterbukaan pada pengalaman

Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalamandengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akanmengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatif.

· Kehidupan Eksistensial

Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannyasehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderungmenyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.

· Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri

Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.

Jumat, 18 Maret 2011

carl rogers

Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada anak. Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy.
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
a. Kognitif (kebermaknaan)
b. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
d. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
d. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
e. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
a. Merespon perasaan siswa
b. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
c. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
d. Menghargai siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi

carl rogers

Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada anak. Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy.
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
a. Kognitif (kebermaknaan)
b. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
d. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
d. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
e. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
a. Merespon perasaan siswa
b. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
c. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
d. Menghargai siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi

ca

Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada anak. Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy.
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
a. Kognitif (kebermaknaan)
b. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
d. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
d. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
e. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
a. Merespon perasaan siswa
b. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
c. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
d. Menghargai siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi

KONSEP MASLOW

KONSEP MASLOW

KELOMPOK 2:

KIDUNG KINANTI
KIKHEN RESNA N.P.S : 11509807
KURNIA AYU RAHMASARI : 12509568
MELTRI ELIA JULIANA : 13509177
MICHAEL BELLEFROID : 15509926
MOCHTAR MAULIDI : 10509509
OKKY ALFIAS :12509425
PETRUS NAMORA SIHOMBING : 16509315
PUTRI ANDRIYANI : 11509170
PUTRI SUSANTI :
PUTRI YULI ASTUTI : 11509566
ROSA EVA :
SAYYIDINA SUCI : 11509424



Sejak Rene Descartes (ahli filosof dan matematika dari Perancis; 1596-1650), membagi manusia menjadi dua bagianyang terpisah tetapi satu kesatuan yang saling berinteraksi yaitu jiwa dan raga, para filosof, psikolog, dokter, danahli lain telah mencoba untuk menggabungkan kembali organisme tersebut, untuk memperlakukan seperti hal yangdipersatukan, mengorganisir secara utuh.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog dari Amerika), yang berkaitan dengan pergerakan Gestaltsebelum perang dunia I. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yangutuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapimerupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh padakeseluruhan.Meskipun banyak teori kepribadian kontemporer mengadopsi lebih atau kurang dari orientasi holistik, konsep teoridari Abraham Maslow dan Carl Rogers ini berbeda dengan teori Freud, Carl Jung, Henry Murray dan GordonAllport, walaupun mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai tokoh-tokoh pergerakan humanistik dalam psikologimodern. Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukankeberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teorihumanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggungjawab bagi kehidupan diri kita sendiri.

Abraham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Padaawalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan ³kelas menengah´, karenaayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat denganibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. BerthaGoodman (sepupu Maslow) adalah figur yang mempengaruhi masa kecil Maslow.Pada umur 16 tahun, Maslow sadar bahwa dia mencintai Bertha, dan menikahinya pada tahun 1928. Dia mempunyaianak (Ann dan Ellen), dan Maslow berkata bahwa kelahiran anak pertamanya telah merubah kehidupannya. Ketikapertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang ³behavior´. Setelahpenelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslowmengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.

Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)

Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan

Fisiologis Aktualisasi Diri

Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Kebutuhan Rasa AmanKebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order,hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan iniadalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yangdidukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, ataudari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia.Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.

Kebutuhan Dicintai dan Mencintai

Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.

Kebutuhan Aktualisasi DiriKetika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi.Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung padaarketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dantumbuhnya diri.MetaneedsKebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman. Beberapa metaneeds ini sangat penting,yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan ataukebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan. Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir?Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatuyang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu;harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ´holistic-analytic methodology´.Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.


Sindrom Kepribadian
Level 1 Security - InsecuritySub Sindrom
Level 2Kekuatan ± KetundukkanSub-Subsindrom
Level 3Prasangka - EgalitarianismSub-Sub-Subsindrom
Level 4Warna Kulit ± Karakteristik Manusia lebih dalamSub-Sub-Sub-Subsindrom
Level 5Perbedaan Individu ± Persamaan Individu

Aktualisasi Diri :
Puncak Pengalaman dan B & D RealmsMaslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akanmenghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akanpotensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitianitu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain. Puncak PengalamanMaslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yangpaling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketikasedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak daripengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri. Ada 7 pengaruh dari puncak pengalaman ini, yaitu:
1. Menyembuhkan gejala-gejala neurotik
2. Kecenderungan untuk memandang diri dengan lebih baik
3. Perubahan dalam memandang orang lain, sehingga memperbaiki hubungan dengan mereka
4. Perubahan dalam memandang dunia
5. Melahirkan kreativitas, spontanitas dan ekspresif
6. Berusaha untuk mengulangi pengalaman yang membahagiakan
7. Memandang hidup lebih bermanfaat

B & D RealmsMenurut Maslow seorang individu berhubungan dengan dunia melalui 2 metode yaitu D dan B realms. D adalahdefisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dan B adalah being, ketikakebutuhan dasar dan motif-motifnya sudah terpenuhi, individu akan mulai fokus pada motivasi, aktualisasi diri danmemperkuat eksistensi dirinya.

Hal-hal yang Mendorong Aktualisasi DiriMaslow tidak mengemukakan teori yang formal tentang perkembangan kepribadian. Dia lebih fokus padaperkembangan aktualisasi diri, ide-idenya tentang bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri dan bagaimanapendidikan dan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dimunculkan di sekolah(Maslow 1971).

Carl Rogers
Metode yang diterapkan Rogers dalam psikoterapi awalnya disebut non direktive atau terapi yang berpusat padaklien (client centered therapy), dan pioner dalam risetnya pada proses terapi bahwa Carl Rogers adalah terkenaldalam dunia psikologi. Metode Rogers telah tersebar luas antar orang-orang dalam berbagai profesi, sebagai contohkonselor pendidikan, konselor bimbingan, dan pekerja sosial. Rogers adalah orang pertama yang melibatkan penelitike dalam sesi terapi (memakai tape recorder), yang pada tahun 1940an membuka sesi klien untuk dicermati oranglain masih tabu. Dengan cara itu orang mulai belajar mengenal hakekat psikoterapi dan proses beroperasinya.

Struktur KepribadianSejak awal Rogers mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Rogers tidak menekankanaspek struktural dari kepribadian. Namun, dari 19 rumusannya mengenai hakekat pribadi, diperoleh tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya, organisme, medan fenomenal, dan self. OrganismeOrganisme adalah secara fisik makhluk dengan semua fisik dan fungsi psikologi. Hal tersebut termasuk medanfenomenal dan self.

Self (diri)

Self pada konsep self adalah diorganisir, konsisten konseptual gestalt yang terdiri dari persepsi pada karakteristik ‘aku’ atau ‘saya’ dan persepsi pada hubungan ‘aku’ atau ‘saya’ pada yang lain dan berbagai aspek kehidupan,bersama-sama dengan nilai-nilai yang ada untuk persepsi ini´ (Rogers, 1959). Self merupakan cairan, perubahanGestalt, dan mungkin menjadi di dalam atau keluar dari kesadaran. Self merupakan pusat konstruksi dalam teoriRogers.

Dinamika Kepribadian
Rogers, organisme mempunyai kekuatan motivasi yang tunggal dan tujuan yang tunggal dalam hidup yaitu menjadiaktualisasi diri. Dua dari banyaknya kebutuhan yang penting adalah kebutuhan untuk penerimaan secara positif (positive regards) pada yang lain dan kebutuhan untuk penerimaan diri (self regards). Kebutuhan ini dipelajari sejak masa infansi, ketika bayi dicintai dan disayang dan menerima penerimaan secara positif dari orang lain

Perkembangan Kepribadian

Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang yangmempelajari hubungan anak dengan orangtuanya. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orangyang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, ekspansi, otonom, sosial, dan secarakeseluruhan semakin aktualisasi diri. Struktur self menjadi bagian terpisah dari medan fenomenal dan semakinkompleks. Self berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagiannya. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap kongruen denganstruktur self.


Menurut Rogers tujuan hidup adalah mencapai aktualisasi diri, atau memiliki ciri-ciri kepribadian yang membuatkehidupan menjadi sebaik-baiknya. Pandangan ini dikembangkan berdasarkan terapi yang dilakukannya. Kehidupanyang sebaik-baiknya bukan sasaran yang harus dicapai, tetapi arah dimana orang dapat berpartisipasi sepenuhnyasesuai dengan potensi alamiahnya. Berfungsi utuh adalah istilah yang dipakai Rogers untuk menggambarkanindividu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merelisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yanglengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya.

Para psikolog yang beraliran humanistik percaya bahwa inti dari perkembangan individu adalah kekuatan dorongandari diri individu itu sendiri untuk memaksimalkan potensi diri mereka. Abraham Maslow dan Carl Rogersmenghabiskan waktu mereka untuk mengembangkan pandangan humanistik secara luas, sehingga dapat diterimaoleh para pekerja yang peduli akan kesehatan mental. Konsep dan teori mereka telah menghasilkan suatu legitimasidemi kemajuan masa depan para pendidik, psikolog, dan konselor.

Maslow dan Rogers keduanya sama-sama menekankan sisi keunikan manusia sebagaimana mereka tumbuh danberkembang, para ahli kesehatan mental menyebutnya sebagai ´individual differences´.Seorang individu akan berkembang dengan sehat apabila atmosfir dan lingkungan dimana mereka tumbuh dapatmenerima dan memberikan ´positive regards´ kepada mereka. Mengacu pada teori Maslow sejumlah informasi danteknik modifikasi tingkah laku tidaklah terlalu penting, selama individu tersebut secara alami selalu bersikap baik dan melakukan hal-hal yang baik. Pertumbuhan individu memberikan nilai-nilai yang dapat membantu merekauntuk memilih dan memfilter apa yang dialami, dilihat dan pelajari, sehingga membentuk sikap dan gaya belajar yang menjadikan setiap orang unik dan berbeda.

Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling

Pada tahun 1959, pada awal berdirinya NDEA Institut Bimbingan, merupakan kekuatan pendorong bagi pergerakankonseling sekolah di Amerika, teori Maslow digunakan hampir keeseluruhan kurikulum dasar konseling.Dilihat dari sudut pandang perkembangan manusia, Maslow memberi perhatian pada konselor dan pendidik dengankonsep keaslian, kongruen,empati, dan unconditional regards. Pada konteks ini hubungan antar manusia menjadilebih penting dibanding teknik-teknik terapeutik dalam memaksimalkan potensi manusia.Teori-teori humanis mempunyai pengaruh yang luas pada pendidikan sama seperti terhadap konseling dan terapi.Beberapa pandangan dan pendekatan humanistik sangat simple dan optimistik. Setiap manusia, termasuk anak-anak,membutuhkan keberadaan sistem nilai yang terpadu, ketidakberadaan nilai-nilai akan menciptakan gangguan-gangguan psikologis pada diri individu. Konsep Maslow tentang pendidikan nilai ini sangat mendukung akankeberhasilan program bimbingan dan konseling di sekolah.Pendekatan terapi yang berpusat pada klien dari Rogers sebagai metode untuk memahami orang lain, menanganimasalah-masalah gangguan emosional. Rogers berkeyakinan bahwa pandangan humanistik dan holisme terhadapnilai-nilai kemanusiaan. Dalam teorinya, klien diajak untuk memahami diri dan pada akhirnya menyadari untuk mengembangkan diri secara utuh (berfungsi secara utuh).

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa teori humanistik dan holisme dariAbraham Maslow dan Carl Rogers adalah memandang manusia secara utuh sebagai manusia. Menurut Maslowdalam hirarki kebutuhan, manusia dapat mencapai puncak dari kebutuhan yaitu aktualisasi diri jika kebutuhan-kebutuhan dasar sudah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan mencintai, dan kebutuhan akan harga diri.Rogers berpendapat bahwa manusia dipandang dengan unconditional positive regards. Pandangan ini selalumemandang bahwa manusia dapat berfungsi secara utuh, sehingga pada akhirnya dapat menerima diri kemudiandapat merealisasikan dirinya dengan baik.

Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri adalah tujuan yangtidak pernah dapat dicapaisepenuhnya karena gerakan ke arahaktualisasi tidak otomatis dan mudah.

Mengapa demikian?
 Aktualisasi memerlukan persyaratanya itu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitudefeciency needs.
 Aktualisasi diri adalah kebutuhannaluriah yang paling lemah (jauh lebihlemah dari basic needs), sehinggadapat dengan lebih mudah dikuasaioleh kebiasaan, tekanan,kebudayaan, dan sikap yang salahterhadap aktualisasi diri.
 Orang ± orang sering takut untukmengetahui diri sendiri, yangsebenarnya penting untuk aktualisasidiri.
 Aktualisasi diri pada umumnyamemerlukan lingkungan di manaseseorang bebas untukmengunkapkan dirinya, untukmenjelajah, untuk memilihperilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-keadilan, dankejujuran.

Ciri-ciri orang yang melakukanaktualisasi diri:

 Mereka mampu melihat realitas secara lebihbaik dan efisien.Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
 Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
 Berfokus pada masalah.
 Kebutuhan akan privasi dan independensi.
 Berfungsi secara otonom.
 Apresiasi yang senantiasa segar.
 Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yangmendalam
 Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
 Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
 Hubungan antar pribadi.
 Struktur watak demokratis.
 Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
 Kreativitas.
 Resistensi terhadap inkulturasi.

Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak (peak and mystical exper ience):

 Ada waktu-waktu di mana orang yangaktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan,perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman-penglamankeagamaan yang mendalam.
 Selama masa ini, diri mereka dilampau dandigenggam oleh suatu perasaan kekuatan,kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang takdapat diselesaikan.


 Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehatsupernormal (peaker/trancender) dan sehatsuper-super (non peaker/non trancender)
 Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dankualitas pengalaman puncak yang transenden.Peaker memiliki banyakpuncak yangberintensitas kuat, dan non peaker memilikipuncak lebih sedikit dan lebih ringan.
 Non peaker cenderung menjadi orang-orang yangpraktis, berienteraksi dengan dunia secara lebihefektif dan kurang dengan dunia B-living yanglebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpindunia untuk maksud-maksud baik.
 Peakers lebih hidup dalam dunia B-living danmemiliki pengalaman puncak yang memberikan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dansaleh, lebih tanggap terhadap keindahan dankemungkinan besar menjadi pembaharu ataupenemu-penemu
 Akan tetapi tidak semua peakers adalah senimanatau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers dikalangan pendidik, politisi, atau pemimpinperusahaan.

Sumber : http://www.scribd.com/doc/46649475/Holisme-Dan-Humanisme


Perbedaaan Meta needs dengan Deficiency needs

Deficiency needs):
 Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasalapar, haus, oksigen, dan seks.
 Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhanakan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasandari rasa takut, dan kecemasan.
 Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
 Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
 Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
 Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
 Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
 Dalam situasi tertentu yang sangatkompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
 Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat padaorang yang sehat.

Meta needs :

 Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
 Meta needstidak bersifat hirarkhis.
 Meta needsmerupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
 Bila tidak terpenuhi mengakibatkanorang mengalamimetapatologi.

Meta needs:

 Kebenaran
 Kebaikan
 Keindahan
 Kesatuan
 Transendensi-dikotomi
 Penuh energi
 Keunikan individualitas
 Kesempurnaan
 Keperluan
 Penyelesaian, penghabisan
 KeadilanKesederhanaan
 Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapanperhatian pada dunia
 Kesanggupan untuk berdiri sendiriPenuh arti

MetapatologiKebenaran:

 Ketidakpercayaan
 Sinisme
 Skeptisme

Metapatologi Kebaikan:

 Kebencian
 Penolakan
 Kejijikan
 Kepercayaan hanya pada diri sendiridan untuk diri.

Metapatologi Keindahan:

 Kekasaran
 Kegelisahan
 Kehilangan selera
 Rasa suram.

Metapatologi Kesatuan:

 Disintegrasi

Metapatologi Transendensi d i kotomi:

 Pikiran hitam putih
 Pikiran salah satu dari dua
 Pandangan sederhana tentangkehidupan

Metapatolog i penuh energi:

 MatiMenjadi robot
 Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan
 Kehilangan emosi dan semangat dalam kehidupan
 Kekosongan pengalaman

Metapatologi keunikan individualitas:

 Kehilangan perasaan diri
 Perasaan diri sendiri yang dapatberubah-ubah atau anonim.
Metapatologikesempurnaan:
 Keputusasaan
 Tidak bisa bekerja apa-apa
Metapatologi Penyelesaian:
 Ketidak lengkapan
 Keputusan
 Berhenti berjuang
 Menanggulangi

Metapatologi keperluan:

 Kacau balau
 Tidak dapat diramalkan

Metapatolog i Keadilan:

 Kemarahan
 Sinisme
 Ketidakpercayaan
 Pelanggaran hukum
 Sama sekali mementingkan diri sendiri
 Ketidakamanan
 Ketidakwaspadaan
 Perlu berhati-hati

Metapatologi kesederhanaan:

 Terlalu kompleks
 Kekacauan
 Kebingungan
 Kehilangan orientasi

Metapatologi kekayaan:

 Depresi
 Gelisah
 Kehilangan tenaga
 Kelelahan
 Tegangan
 Kecanggungan
 Kejanggalan kekuan

Metapatologikejenakaan:

 Keseraman
 Depresi
 Keadaan tidak jenaka
 Paranoid
 Kehilangan semangat dalam kehidupan
 kesedihan

Metapatolog ikesanggupan untuk berdiri sendiri:

Tanggung jawab diberikan kepadaorang lain.
Metapatologi
penuh arti:
 Tidak berarti
 Putus asa
 Hidup sia-sia

Sumber : http://www.scribd.com/doc/44908998/PSIKOLOGI-Maslow

Jumat, 25 Februari 2011

Aliran Behavioristik

KELOMPOK 2 :

- Bastian Gautama
- Faaiza Supandi
- Indah Savitri 11509367
- Iqbal Dwi Putra
- Kidung Kinanti
- Kikhen Resna
- Kurnia Ayu Rahmasari 12509568
- Meltri Elia Juliana 13509177
- Michael Bellefroid 15509926
- Mochtar Mauludi
- Okky Alfias


Kelas : 2 PA O4





ALIRAN BEHAVIORISTIK

A. Definisi Aliran Behavioristik
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan. Hukuman kadang-kadang digunakan dalam menghilangkan atau mengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan menjelaskan tindakan yang diinginkan. Pendidikan behaviorisme merupakan kunci dalam mengembangkan keterampilan dasar dan dasar-dasar pemahaman dalam semua bidang subjek dan manajemen kelas. Ada ahli yang menyebutkan bahwa teori belajar behavioristik adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret

B. Ciri-ciri Aliran Behavioristik
Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar. Dalam hal konsep pembelajaran, proses cenderung pasif berkenaan dengan teori behavioris. Pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi dan material sering terisolasi dari konteks dunia nyata atau situasi. Little tanggung jawab ditempatkan pada pembelajar mengenai pendidikannya sendiri.


C. Tokoh-Tokoh Aliran Behavioristik
Tokoh-tokoh aliran behavioristik tersebut antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya dalam pembelajaran.

1. Teori Belajar Menurut Thorndike
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni :
(1) hukum efek;
(2) hukum latihan dan
(3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991).
Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.

2. Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.

3. Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).

4. Â Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).

5. Teori Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebihkomprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

D. Aplikasi Aliran Behavioristik
Dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.
Metode behavioristik ini sangat cocok untuk perolehan kemampaun yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti : Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

E. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Behavioristik
Kekurangan
• Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
• Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.Penggunaan hukuma sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan
• siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
Kelebihan
• Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Contoh : Percakapan bahasa asing,mengetik,menari,berenang,olahraga.
Cocok diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
• Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya

Aliran Behavioristik

KELOMPOK 2 :

- Bastian Gautama
- Faaiza Supandi
- Indah Savitri 11509367
- Iqbal Dwi Putra
- Kidung Kinanti
- Kikhen Resna
- Kurnia Ayu Rahmasari 12509568
- Meltri Elia Juliana 13509177
- Michael Bellefroid 15509926
- Mochtar Mauludi
- Okky Alfias


Kelas : 2 PA O4





ALIRAN BEHAVIORISTIK

A. Definisi Aliran Behavioristik
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan. Hukuman kadang-kadang digunakan dalam menghilangkan atau mengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan menjelaskan tindakan yang diinginkan. Pendidikan behaviorisme merupakan kunci dalam mengembangkan keterampilan dasar dan dasar-dasar pemahaman dalam semua bidang subjek dan manajemen kelas. Ada ahli yang menyebutkan bahwa teori belajar behavioristik adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret

B. Ciri-ciri Aliran Behavioristik
Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar. Dalam hal konsep pembelajaran, proses cenderung pasif berkenaan dengan teori behavioris. Pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi dan material sering terisolasi dari konteks dunia nyata atau situasi. Little tanggung jawab ditempatkan pada pembelajar mengenai pendidikannya sendiri.


C. Tokoh-Tokoh Aliran Behavioristik
Tokoh-tokoh aliran behavioristik tersebut antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya dalam pembelajaran.

1. Teori Belajar Menurut Thorndike
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni :
(1) hukum efek;
(2) hukum latihan dan
(3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991).
Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.

2. Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.

3. Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).

4. Â Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).

5. Teori Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebihkomprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

D. Aplikasi Aliran Behavioristik
Dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.
Metode behavioristik ini sangat cocok untuk perolehan kemampaun yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti : Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

E. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Behavioristik
Kekurangan
• Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
• Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.Penggunaan hukuma sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan
• siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
Kelebihan
• Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Contoh : Percakapan bahasa asing,mengetik,menari,berenang,olahraga.
Cocok diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
• Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya