KONSEP MASLOW MENGENAI KESEHATAN MENTAL
A.Hirarki Kebutuhan Manusia
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “ Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, ,meliputi :
a.Kebutuhan – kebutuhan fisiologis ( the psychological needs )
b.Kebutuhan – kebutuhan rasa aman ( the safety needs / security needs )
c.Kebutuhan rasa cinta dan memiliki ( the love and belongingness needs)
d.Kebutuhan akan penghargaan ( the self – esteem needs )
e.Kebutuhan akan aktualisasi diri ( the self – actualization needs )
Kebutuhan – kebutuhan tersebut dikatakan berhirarki karena kebutuhan yang lebih tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.
B.Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh karena ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan model kesehantannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekanannya terhadap perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang mengejutkan dengan konsep yang diajukan Dr.Samuel Hahnmann,oerubus pengobatan homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya memepertimbangkan Humanistik,psikologi kekuatan ketiga menajdi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”,transpersonal,transhumant,lebih berpusat pada alam semesta(cosmos) dari pada kebutuhan manusia dan kepentingan manusia.
Jadi menurut saya kesimpulan saya.Psikologi humanistik menurut maslow itu adalah manusia untuk bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan keunikan yang dimiliki setiap individu,baik secara konteks social,budaya dan individunya tersebut.bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaiutu di Kalimantan Selatan(dayak).Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan derinya tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak kuno,Menindik hidungnya dengan tulang tulang hewan yang sudah mati,dsb.Namun tidak hanya dari segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita juga bias melihat kemampuan individu dalam pengalaman-pengalaman mistik/spritualnya dan Maslow berpendapat bahwa "dunia spiritual dan dunia yang terhubung,merupakan satu kesatuan yang kuat”.Mungkin ini semua di karenakan “identifikasi dengan spesies manusia yang bertambah dan bekurang dan adanya perubahan nilai dan struktur yang terjadi di masyarakat yang semakin demokratis”.Dan perkembangan transpersonal dan transhumant itu akan menawarkan secara sangat baik bagi kepuasan nyata,kegunaan,kepuasan yang efektif tentang “idelaisme yang frustasi”
C.Perbedaan Meta needs dengan Deficiency needs
1.Deficiency needs):
a.Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa lapar, haus, oksigen, dan seks.
b.Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhan akan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
c.Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
d.Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
a.Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
b.Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
c.Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
d.Dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
e.Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
2.Meta needs :
a.Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
b.Meta needs tidak bersifat hirarkhis.
c.Meta needs merupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
d.Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang mengalami metapatologi.
Metapatologi Meta needs diantaranya :
a.Kebenaran
b.Kebaikan
c.Keindahan
d.Kesatuan
e.Transendensi-dikotomi
f.Penuh energy
g.Keunikan individualitas
h.Kesempurnaan
i.Keperluan
j.Penyelesaian, penghabisan
k.KeadilanKesederhanaan
l.Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapanperhatian pada dunia
m.Kesanggupan untuk berdiri sendiriPenuh arti
D.Ciri - ciri actualized people
1.Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
2.Menerima dirinya sendiri , orang lain dan alam
3.Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
4.Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berpusat pada masalah
5.Mempunyai kebutuhan akan privasi
6.Memiliki kemandirian
7.Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru
8.Mengalami pengalaman –pengalaman puncak
9.Memiliki ketertarikan social
10.Memiliki hubungan interpersonal yang kuat
11.Memiliki sikap demokratis
12.Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan
13.Memiliki rasa humor yang filosofis
14.Mempunyai kreativitas
15.Tidak mengikuti enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.
Konsep Fromm mengenai Kesehatan Mental
A.Pengertian dasar teori Fromm
Asumsi dasar Fromm adalah bahwa Kepribadian Individu dapat dimengerti hanya dengan memahami sejarah manusia. “ Diskusi mengenai keadaan manusia harus mendahulukan fakta bahwa kepribadian dan psikologi harus didasari oleh konsep antropologis dan filosofis akan keberadaan manusia.
Fromm percaya bahwa manusia , tidak seperti binatang lainnya , telah “tercerai berai “ dari kesatuan prasejarahnya dengan alam. Mereka tidak memiliki insting kuat untuk beradaptasi dengan dunia yang berubah, melainkan mereka telah memperoleh kemampuan bernalar keadaan yang disebut Fromm sebagai dilemma manusia . Manusia mengalami dilema dasar ini karena mereka telah terpisah dengan alam, namun memiliki kemampuan untuk menyadari bahwa diri mereka telah menjadi makhluk yang terasing. Oleh karenanya , kemampuan bernalar manusia adalah anugerah dan juga kutukan. Disatu sisi, kemampuan ini membiarkan manusia bertahan , namun disisi lain hal ini memaksa manusia berusaha untuk menyelesaikan dikotomi eksistensial “ karena hal ini berakar dari keberadaan manusia. Manusia tidak dapat menghapuskan dikotomi eksistensial ini. Mereka hanya bisa bereaksi terhadap dikotomi ini tergantung pada kultur dan kepribadian masing – masing individu.
B.Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Orang yang sehat secara Psikologis memperoleh sindrom pertumbuhan , yang mencakup :
1.Kebebasan positif atau aktivitas spontan dari kepribadian yang utuh dan erintegrasi
2.Biofilia atau cinta berhasrat akan khidupan
3.Cinta akan sesama
Akan tetapi, oranglain hidup secara nonproduktif dan memperoleh sesuatu dengan menerima segala sesuatu secara pasif , mengekspoitasi orang lain, menimbun sesuatu dan memasarkan atau menukarkan sesuatu, termasuk diri mereka sendiri.
C.Ciri – ciri kepribadian sehat
Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
D.Perkembangan kepribadian self
Self merupakan konsep pokok dari teori kepribadian Rogers, yang intinya adalah :
1.terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu
2.bersifat integral dan konsisten
3.menganggap pengalaman yang tak sesuai dengan struktur self sebagai ancama
4.dapat berubah karena kematangan dan belajar.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi Self, yaitu:
a.Kesadaran : Tanpa adanya kesadaran, maka konsep diri dan diri ideal tidak akan ada. Ada 3 tingkat kesadaran diantaranya :
1.Pengalaman yang dirasakan dibawah ambang sadar akan ditolak atau disangkal.
2.Pengalaman yang dapat diaktualisasikan secara simbolis akan secara langsung diakui oleh struktur diri.
3.Pengalaman yang dirasakan dalam bentuk distorsi. Jika pengalaman yang dirasakan tidak sesuai dengan diri (self), maka dibentuk kembali dan didistorsikan sehingga dapat diasimilasikan oleh konsep diri.
b.Kebutuhan :
1.Pemeliharaan :
Pemeliharaan tubuh organismik dan pemuasannya akan makanan, air, udara, dan keamanan ,sehingga tubuh cenderung ingin untuk statis dan menolak untuk berkembang.
2.Peningkatan diri
Meskipun tubuh menolak untuk berkembang, namun diri juga mempunyai kemampuan untuk belajar dan berubah.
3.Penghargaan positif (positive regard)
Begitu kesadaran muncul, kebutuhan untuk dicintai, disukai, atau diterima oleh orang lain.
4.Penghargaan diri yang positif (positive self-regard)
Berkembangannya kebutuhan akan penghargaan diri (self-regard) sebagai hasil dari pengalaman dengan kepuasan atau frustasi. Diri akan menghindari frustasi dengan mencari kepuasan akan positive self-regard.
5.Stagnasi Psikis
Stagnasi psikis terjadi bila :
•ada ketidak seimbangan antara konsep diri dengan pengalaman yang dirasakan oleh diri organis.
•Ketimpangan yang semakin besar antara konsep diri dengan pengalaman organis membuat seseorang menjadi mudah terkena serangan. Kurang akan kesadaran diri akan membuat seseorang berperilaku tidak logis, bukan hanya untuk orang lain namun juga untuk dirinya.
•Jika kesadaran diri tersebut hilang, maka muncul kegelisahan tanpa sebab dan akan memuncak menjadi ancaman.
Untuk mencegah tidak konsistennya pengalaman organik dengan konsep diri, maka perlu diadakan pertahanan diri dari kegelisahan dan ancaman. Yaitu:
1.Distorsi adalah salah interpretasi pengalaman dengan konsep diri
2.penyangkalan adalah penolakan terhadap pengalaman
Keduanya menjaga konsistensi antara pengalaman dan konsep diri supaya berimbang.
E.Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
•Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
•Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
F.ciri – ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
a. Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalamandengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akanmengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatif.
b. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannyasehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderungmenyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c.Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan - paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Jumat, 17 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar